Disini... Di Desa. Kita Hidup, Berharap dan Mengabdi

Friday, 6 June 2014

INFRA STRUKTUR PERDESAAN - IMPIAN YANG MENJADI KENYATAAN



DUA MIMPI YANG MENJADI NYATA
MIMPI PERTAMA

Harapan dan cita-cita para kepala desa dan para orangtua di Desa Rajawetan yang paling utama dan sangat diharapkan keberadaannya adalah Jembatan Cipager dan Jalan Ke Astana (Saat ini sesuai dengan fungsi dan manfaatnya berubah menjadi Jalan Sarana Ekonomi Desa.
Semua penduduk Desa Rajawetan baik yang menetap atau penduduk yang merantau tentang keberadaan jembatan penghubung Desa Rajawetan dan Desa Mandirancan, dimana penggunaannya dimanfaat oleh beberapa Desa di wilayah Kecamatan Pancalang Yakni Desa Mekarjaya-Desa Tenjolayar dan Desa Rajawetan Itu sendiri.

 
Kita Ketahui bersama sebelum Pancalang Menjadi Kecamatan seluruh desa yang saat ini beraada di wlayah administrasi kecamatan Pancalang berinduk pada Kecamatan Mandirancan (Kecamatan Induk). Sehingga sebagian besar kegiatan Pendidikan, ekonomi dan kesehatan ke wilayah Mandirancan dan sampai saat ini pun hal tersebut masih tetap terjadi.
Dengan rasa keprihatinan yang sangat mendalam dari pemerintah Desa Rajawetan dan Para Pendiri Desa (Para Orangtua) maka sejak tahun 1950 an dibangunlah sebuah jembatan dengan pondasi pasangan Batu kali setinggi kurang lebih 7 meter, dengan badan jalan terbuat dari potongan bambu bulat sepanjang 1,50 meter yang digabungkan dengan menggunakan kawat baja. Namun kita maklumi bersama mengingat kekuatan bambu yang tidak dapat bertahan lama, maka setiap satu tahun sekali perlu dilakukan penggantian potongan bambu badan jalan jembatan, demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
Seiring perkembangan jaman dan semakin tingginya pemanfaatan Jembatan Cipager, terutama para siswa yang berasal dari tiga Desa, demi menjaga kelancaran serta kemanan para pemakai jalan terutama ketika musim hujan tiba.
Pada Tahun Anggaran 2004/2005 dengan kepala Desa saat itu Alm. Subroto serta dengan partisifasi aktif seluruh masyarakat Desa Rajawetan dimulailah pembangunan jembatan dan pembangunan jalan tembus mandirancan yang saat itu masih tanah berbatu.
Dengan semangat gotong royong serta selalu menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan, akhirnya salah satu cita utama seluruh masyarakat Desa rajawetan yaitu terbangunnya jembatan Cipager secara permanen serta pengaspalan jalan tembus mandirancan dapat tercapai. Haru dan bangga terbersit pada hati seluruh masyarakat desa baik yang tinggal di desa maupun diperantauan ketika Jembatan dan Jalan selesai dikerjakan.
Dan perlu menjadi bahan catatan berharga bagi kita para generasi penerus, bahwa besarnya swadaya yang dikeluarkan oleh seluruh masyarakat Desa Rajawetan apabila dinilai dengan Uang sebesar Rp. 102.000.000,- (Seratus Dua juta Rupiah) adapun bentuk partisipasi swadaya adalah : Material – Tenaga Kerja – Konsumsi – dan lain sebagainya, sebuah angka yang cukup tinggi pada masanya.
7 Tahun sejak terbangunnya jembatan cipager serta teraspal nya jalan tembus mandirancan, pada Masa pemerintahan tahun ke dua Kepala Desa Rajawetan Bpk. Dedi Mulyadi Ruslan dengan kemampuan diplomasi dan kerjasama serta koordinasi yang baik makan  dilakukan kegiatan HOTMIKNISASI jalan tembus Mandirancan serta Kegiatan pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT Dan Saluran) sepanjang jalan tersebut di lakukan oleh PNPM Mandiri Perdesaan.

KONDISI JEMBATAN CIPAGER DAN JALAN TEMBUS MANDIRANCAN SAAT INI









































MIMPI KEDUA
PEMBANGUNAN JALAN SARANA EKONOMI DESA

Selesai terbangunnya Jembatan dan pengaspalan jalan tembus mandirancan, tinggal satu lagi mimpi besar masyarakat Desa Rajawetan, yaitu pembangunan jalan ke astana (nama kegiatan pada awal pelaksanaan program).  Adalah Tertuangnya Pembangunan Jalan Menuju Astana pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes 2007 -2012) Pada pemerintahan Bpk Kepala Desa Subroto, mulailah direncanakan kegiatan pembangunan jalan dimaksud, selain mencari program dari institusi serta pemerintah daerah didalam penggalangan Dana, dibentuk pula Panitia pembangunan yang bertujuan mengumpulkan dana secara rutin dari masyarakat serta didalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan yang bersumber dari swasdaya masyarakat sepenuhnya di kelola oleh Panitia Pembangunan,

Jalan menuju astana saat akan dimulainya kegiatan hanya selebar 1,20 s/d 1,5 meter atau lebih tepatnya jalan setapak serta dilintasi dua buah sungai, dengan panjang seluruhnya dan mampu menghubungi jalan tembus pancalang – tenjolayar (blok jalan tengah bubulak/tegal buruan). Sangat sulit menargetkan kapan kiranya proyek pembangunan tersebut dapat direalisasi, mengingat volume nya cukup besar ditambah kondisi jalan yang masih sangat mentah (walungan saat istilah bahasa rajawetannya).
Sekali lagi dengan semangat gotong royong tahun – demi tahun pembukaan dan pembentukan jalan mulai dilaksanakan, jalan yang semula setapak mulai terbentuk dan berukuran 3 meter s/d 4 meter, serta dengan partisipasi swadaya masyarakat dua buah jembatan yang melintas jalur tersebut pada Tahun Anggaran 2009 telah terealisasi.
Kita wajib bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya pada Kepala desa terpilih Bpk Dedi Mulyadi Ruslan, karena beliau kembali memasukan Pembangunan jalan terbut pada RPJMdes Tahun 2010-2015 dan Berdasarkan Hasil Muysawarah serta prioritas kegiatan pembangunan jalan tersebut selalu dimasukan Kedalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPdes) Tahun berjalan.

Kemudian berdasarkan kebutuhan – fungsi dan manfaatnya secara umum, nama jalan tersebut dirubah menjadi Jalan Sarana Ekonomi Perdesaan, karena kita pahami bersama pembangunan jalan tersebut bertujuan untuk kegiatan instensifikasi pertanian, yakni dengan membuka akses sektor Perkebunan – sektor pertanian dan diharapkan pula kedepan sektor perikanan. Mengingat luasnya sektor Pertanian dan Perkebunan pada wilayah terbut diharapkan dengan terbangunnya jalan sarana ekonomi tersebut akan terjadi peningkatan hasil usaha produksi (semangat dalam melaksanakan usaha ekonomi dasar perdesaan mengingat sarana dan prasarana sudah memadai), meningkatnya harga jual hasil bumi, kemudian pada akhirnya nanti akan terjadi peningkatan
peninghasilan rumah tangga petani serta tercipta tingkat kesejahteraan seluruh masyarakat Desa Rajawetan.

Alhamdullilah semua kembali atas pertolongan dan Riidho dari Allah SWT, pengaspalan Jalan Sarana Ekonomi Perdesaan tersebut dapat dilaksanakan, melalui Program Bantuan infrastruktur Dasar Perdesaan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013  ditambah Swadaya Masyarakat. Pengaspalan Jalan Sepanjang 416 Meter dan Lebar 4 meter pun akhirnya dapat terealisasi, ditambah beberapa program sebelumnya yakni PJBM TPT dan Gorong-Gorong akhir separuh mimpi pada tahun 2013 pun tercipta.

KONDISI JALAN SARANA EKONOMI JILID SATU SAAT INI
PANJANG 416 METER (SAMPAI MAKAM SEBELAH BARAT)












Kembali dengan reputasi dan kemampuannya, Kepala Desa Rajawetan Bpk Dedi Mulyadi mampu menggiring kembali kegiatan pembangunan Jalan Sarana Ekonomi Perdesaan Jilid dua sepanjang 1.060 meter dan lebar 4 meter yakni pembangunan tahap pertama (Perkerasan Jalan). Kali ini mengingat anggaran yang digunakan cukup besar dan berdasarkan ketentuan pemerintah maka kegiatan pekerrjaannya dilakukan oleh Rekanan, namun tetap sebagian menggunakan tenaga kerja warga Desa Rajawetan.
Dalam kesempatan ini pula kami atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Desa mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinggi kepada warga yang telah membebaskan (menghibahkan) lahan pribadinya yang dilalui atau terkena proyek pembangunan tersebut.

MIMPI DUA MINGGU BULAN APRIL 2014.








Salah satu tujuan pembangunan jalan sarana ekonomi desa adalah membuka akses sektor perkebunan
Desa rajawetan merupakan salah satu desa sentra buah mangga di kabupaten kuningan, serta lima tahun kedepan kemungkinan akan menjadi desa penghasil Kayu (Jenis Arbise, Jati dsb).

Kondisi sektor perkebunan yang ada di Desa Rajawetan






Semoga Allah SWT Selalu memberikan kesehatan, perlindungan dan rahmatnya pada kita semua.

Penulis
TRIYADI SUSIANTO














































No comments:

Post a Comment

Blog Archive