I.
ASAL USUL DESA RAJAWETAN
Perihal
terbentuknya Desa Rajawetan sampai saat ini secara pasti sulit dketahui apalagi
diihat dari naman desa yang sedikit
memakai kata Raja, dengan tidak adanya peninggalan dlam bentuk tulisan, sejarah
desa rajawetan kami kumpulkan dari cerita para orangtua secara turun temurun,
walau memang ada dua persi terkait cerita asal usul berdirinya desa rajawetan
namun cerita utama hampir mendekati kesamaan,
Alkisah
ketika Islam mulai masuk di tanah jawa, yang di pelopori oleh wali
songo,kemudian secara perlahan ajaran islam pun masuk kedalam kekuasaan
kerajaan majapahit dan karena tidak mampu mencegah penyebaran Islam. Penghuni
kerajaan majapahit terpecah menjadi beberapa kelompok, kelompok pertama yang
mengikuti dan masuk ajaran islam, dan menetap di daerah kekuasan majapahit.
Kelompok
kedua adalah kelompok yang tidak mau masuk islam, akhirnya para petinggi serta
punggawa kerajaan majapahit, pergi meninggalkan kerjaan., dengan tujuan
menyusun kekuatan di daerah lain dan apabila dianggap perlu terutama masalah
kekuatan mereka akan kembali merebut Majapahit. Dari beberapa orang punggawa
yang meninggalkan majapahit ada lima orang
(mirip dengan asal usul Desa Pancalang) singgah di Desa, pertama kali
para punggawa kerajaan masuk dan menetap sementara pada lokasi di sebelah timur
desa dan sampai saat ini tempat tersebut masih ada dan sejak jaman dahulu di
beri nama majapiit (maja-piit=kecil /majapahit-majapiit)
Bahwa
kita ketahhui letak kerajaan majapahit berada di sebelah timur (WETAN) akhirnya
ada unggakapan yang saat itu beredar bahwa di daerah ini ada raja yang berasal
dari wetan, mungkin untuk memudahkan ucapan akhirnya tersebutlah kata RAJAWETAN
(Raja yang berasal dari wetan) kemudian apakah para punggawa tersebut melakukan
perkawinan denganpenduduk asli tak ada cerita yang membuktikannya dan sampai
berapa lama mereka tinggal tak bsa dijelaskan.
Adapun
awal nya pemukiman yang ada di Desa Rajawetan berada di wilayah blok 3 desa,
dan sampai sekarang masih terdapat sawah yang bernama sawah alun-alun,
alun-alun biasa sebuah halaman atau lingkungan dari kantor desa atau yang biasa
disebut bale. Sedangkan pemukiman yang
saat ini menjadi wilayah pemukiman penduduk berada di blok 02, atau bergeser
sekitar 400 meter dari lokasi pemukiman awal desa (blok 03),
Perihal
perpindahan wilayah pemukiman diperkiraan karena di wilayah blok 03 sangat
sulit untuk memperoleh air bersih, karena saat ini sumber air bersih baik dari
sumur gali maupun sumber air bersihnya lainnya lebih mudah didapat di lokasi blok 03.
Beberapa kisah terkenal yang terkait tentang asal usulnya berdirinya Desa
Rajawetan, adalah adanya kisah seorang pertapa yang melakukan tapabrata diatas
batu duduk bersila sambil menegadah menatap matahari sejak terbit sampai
terbenam ddengan tidak memejamkan mata, tujuan tapabrata tersebut adalah
keprihatinan mendalam dengan berdoa kepada yang Maha Kuasa agar seluruh anak
cucu beliau selalun diberikan rahmat, perlindungan dan kemulian baik di dunia
maupun akherat. Dengan kondisi tersebut sang pertapa pun mengeluarkan air mata
darah (akibat satu hari penuh tak berkedip sedetikpun) sampai-sampai air mata
darahnya tersebut mengalir menuruni tubuhnya dan mengalir terus pada batu besar
yang diduduki sehinggga bagian atas batu pun berwarna (MUNGKAL
PEUJEUH)
Seiring
perjalanan waktu, ketika memasuki jaman penjajahan Belanda, tatanan
kepemerintahan mulai secara tertib diberlakukan di wilayah seluruh jajahan
belanda termasuk diwilayah Mandirancan, karena saat itu penduduk Desa Rajawetan
sangat sedikit dan secara aturan belum sah menjadi berdirinya sebuah Desa, maka
pemerintah belanda saat itu ingin menggabung kedua Desa yakni memerger Desa
Rajwetan kepada Desa Tajurbunttu.
.
Namun
para buyut tidak mau kalo Desa Rajawetan harus dimergen, jadi walau jml
penduduk sangat kecil Desa Rajawetan tetap Desa Induk
Desa Rajawetan terdiri dari gabungan
dua buah dusun, yakni dusun tersana terletak disebalah selatan dan Dusun
Lamelaut disbelah utara.dengan batas-batas administrasi sebagai berikut :
Sebelah Utara Desa Mekarjaya
Sebelah Barat Desa Mandirancan
Sebelah Selatan Desa Tajurbuntu
Sebelah Barat Desa mandirancan

,
Mengingat
Desa Rajawetan merupakan Desa Induk, atau sebuah Desa yang sudah ada dan
terbentuk ratusan tahun yang lalu Jauh Pada masa pemerintahan Belanda di
ndonesia, Mekanisme penyelenggaraan
pemerintahannya dilaksanakan berdasarkan hukum adat. Setelah pemerintah Belanda
memasuki Indonesia dan membentuk undang-undang tentang
pemerintahan di Hindia Belanda (Regeling Reglemen),
desa diberi kedudukan hukum. Kemudian untuk menjabarkan perundangan
dimaksud, Belanda mengeluarkan Inlandsche Gemeente Ordonnantie,yang
hanya berlaku untuk Jawa dan Madura. Sekalipun Regeling Reglemen,akhirnya pada
tahun 1924 diubah dengan Indische Staatsregeling akan tetapi pada prinsipnya
tidak ada perubahan, oleh karena itu , Belanda mengeluarkan Inlandsche
Gemeente Ordonnantie
Beberapa cerita turun temurun yang ada di kalangan
masyarakat Desa Rajawetan
1.
Makam Buyut
Candrapati
Beliau merupakan salah satu buyut yang
ada di Desa Rajawetan dan berasal dari Desa Randobawa, sampai saat ini mkam
beliau dijadikan keramat. Beberapa
cerita yang pernah beredar bahwa di lokasi komplek pemakaman beliau terkadang
sering terlihat seekor macan putih, masyarakat meyakini bahwa macan tersebut
adalah jelmaan macan siliwangi.
Pada masa-masa lalu masyarakat yang
sedang bubunen atau menunggu padi sebelum dibawa kerumah tidak diperkenankan
untuk menyalakan api / dudurukan karena biasanya apabila ada tanda-tanda nyala
api pada wilayah sekitar makam atau wilayah pada sekitar sawah jati maka macan
putih siliwangipun akan terlihat.
Seiring perkembangan waktu kisah macan putih siliwangi pun semakin pudar dan
banyak warga yang bubunen melakukan dudurukan ternyata
sang macan tidak terlihat.
2.
Makam
tunggul limus
Bahwa di lokasi sawah blok calodas
ada sebuah makam tua dan dari cerita yang beredar makam tersebut tidak
diketahui makam siapa, bahkan ada dua persi yang berkembang terkait dengan
makam tersebut ada yang beranggapan bahwa makam tunggul cilimus adalah makan
manusia namun ada lagi yang mengatakan bahwa makam tersebut berisi perkakas.
Diluar ada nya perbedaan penafsiran, namun
masyarakat terutama pemilik sawah tetap merawat makam tersebut sampai saat ini.
3.
Cigembung.
Sebuah wilayah desa rajawetan yang
berada di Blok 001, merupakan perbaduan antara wilayah permukiman dan wilayah
persawahan yang berbatasan dengan desa tajurbuntu di sebelah barat, konon dinamakan
cigembung karena wiliyah ini tepatnya ada sebuah batu menjorok pada pojok sawah
dan sebagian masuk kedalam hawangan, didiami oleh sejenis ular besar pendek
berbentuk seperti gendang (diamater 40 cm dan panjang 60 cm) dengan cara
berjalan tidak seperti ular kebanyakan (bergelinding ga karuan), dan yang
membedakan lagi adalah uler jenis ini mampu mengeluarkan suara seperti kambing “mengembeek”
4.
Batu rompet
Kemungkinan dinamakan batu rompet,
kerena di lokasi tersebut terdapat susunan batu tipis yang tersusun menyatu
berbentuk batu alami, tersusun berlapis secara alami. Alkisah di ceritakan pada
jaman yang tak bisa dipastikan katanya di tempat ini pernah berdiri sebuah
kerajaan yang kasat mata, kadang pernah terlihat secara sebuah kerajaan yang
cukup megah bewarna putih cemerlang, dan kemudian tak pernah tampak lagi.
Pernah diceritakan oleh para orang tua..bahwa pernah beberapa kali terlihat
tumpukan baju baju wanita diatas batu dalam jumlah cukup banyak dan sepintas
model baju mewah keluarga raja, namun seandainya di ambil baju-baju tersebut
berubah menjadi ular (wawllu hu alam)
5.
Mungkal
peujeuh, adalah sebuah batu besar yang berada di RT.003 RW.001 Dusun tersana,
konon katanya batu ini adalah tempat mbah buyut candrapati melakukan pertapaan
mencari ridho dan memohon doa kepada ALLAH SWT, sambil tak berkedip memandang
Matahari, sampa mengeluarkan air mata yang terus mengalir membasahi batu yang
di duduki.. ada kisah bahwa batu tersebut pernah mengeluarkan air bewarna merah
dan di yakini bahwa air warna merah tersebut adalah air mata darah mbah buyut .
(wawlahu hu alam)
6.
Tegal
buruan, berada disepanjang wilayah blok 04 dan blok 05 Desa Rajawetan, di
kisahkan bahwa wilayah ini dahulunya tempat melakukan latihan kegiatan berkuda
dan berburu
Dsb
Semua sumber cerita kami dapat dari
para orang tua / sesepuh Desa Rajawetan..perihal kebenaran kita serahkan
semuanya Kepada Yang Memiliki Bumi ini ALLAH SWT.
Dan berkaitan kisah cerita yang dihubungkan tempat, bukan
berarti kita percaya seratus persen akan sesuatu yang bersifat mistis..ya
itulah kisah cerita, mitos atau legenda yang hampir ada di semua desa di
wilayah kesatuan republik indonesia dengan berbagai kisah dan versi.
Sekali lagi kita serahkan kepada
Yang Maha Kuasa.
Inilah salah satu keaneka ragaman
dan salah satu bentuk kekayaan yang dimiliki oleh bangsa indonesia,..Semoga
ALLAH SWT selalu menjaga Desa Rajawetan, dan Semoga Allah SWT selalu memberikan
kesejahteraan-keadilan dan kerukunan di antara warga.
Trimakasih Penulis
TRIYADI SUSIANTO
Kampung saya juga namanya rajawetan terletak di kecamatan tonjong kabupaten brebes jawa tengah.. melihat dari kisah di atas, ada kemiripan tentang asal usul desa rajawetan di sini dg rajawetan di tempat anda
ReplyDelete