Kini materai nominal Rp 3.000 ternyata sulit dan hampir
sulit di dapatkan, baik ditingkat pedagang maupun diberapa kantor pos cabang di
wilayah kabupaten kuningan. Banyak isyu yang berkembang dengan kelangkaan
materai Rp 3.000,- selain katanya banyaknya penggunaan berbarengan dengan
adanya tes CPNS serta informasi dari kantor pos serta yang beredar di dunia maya bahwa pemerintah akan mengeluarkan
materai Rp 3.000 bentuk baru dan untuk sementara akan menghabiskan dulu semua
materai Rp 3.000 bentuk lama.
Yang jadi
permasalahan bukan soal materai lama atau materai baru, tapi tenggang waktu
yang ditetapkan pihak PERURI perihal launching materai baru sampai berapa lama,
sedangkan secara keseluruhan melihat besarnya wilayah NKRI mungkin tidak akan
sama perihal masih ada atau habisnya meterai Rp 3.000 tersebut.
Seperti
kenyataan nya sekarang ada sebagian kabupaten yang mengalami kelangkaan Materai
Rp 3.000 sejak bulan september lalu, namun ada sebagian kabupaten yang baru
saat ini mengalami hal tersebut.
Banyak bersolusi atau menyarankan penggunaan materai Rp
6.000 untuk mengganti Materai RP 3.000,- , Selain belum jelas perihal ketentuan
penggunaannya apakah transaksi dibawah satu juta rupiah bisa dan dapat
menggunakan materai Rp. 6.000,- tidak semua orang memahami ketentuan-ketentuan
tersebut.. ?
Selanjutnya
manakala penggunaan materai Rp. 3.000 harus diganti Materai Rp 6.000,- maka
timbul hitung-hitungan berapa besar kerugian nominal rupiah yang harus
ditanggung. Sebagai contoh kondisi yang Kami alami di Pemerintahan Desa bahwa
selain penggunaan materai nominal Rp 6.000,- harus pula menggunakan materai
nominal Rp 3.000,- untuk kelengkapan administrasi pembuatan SPJ akhir tahun
anggaran, hampil 150 lembar materai nominal Rp 3.000 yang kami perlukan untuk 6
buah jenis SPJ penggunaan keuangan yang kami terima di tahun anggaran 2013. Sedangkan
perlu dimaklumi oleh semua pihak bahwa laporan SPJ tersebut diharapkan selesai
pada awal-awal bulan Desember 2013.
Belum lagi
adanya kegiatan-kegiatan transaksi lainnya yang membutuhkan materai Nominal Rp
3.000,-
Kelangkaan materai
Rp. 3000,- yang saat ini Kami alami di wilayah kecamatan Mandirancan dan
Pancalang dan sebagian cilimus yang telah Kami telusuri.
Kiranya
Pemerintah dalam hal ini pihak PERURI dapat memahami kondisi – kondisi tersebut
mengingat pada setiap akhir tahun anggaran Baik Pemerintahan maupun
instansi-instansi lain sangat membutuhkan keberadaan materai Rp 3.000 untuk
melengkapi persyaratan administrasi yang dibutuhkan.
Dalam
kesempatan ini, kami berharap Pemerintah Kabupaten Kuningan dapat mencari
solusi dan kebijakan yang tidak memberatkan , seandainya kelangkaan tersebut
berlanjut sampai akhir tahun anggaran 2013.
No comments:
Post a Comment